Pernah saya pesimis tidak akan bisa lagi kuliah setinggi teman-teman saya, tentu alasan utama saya adalah kemampuan kedua orang tua saya yang sebatas bisa membiayai hidup sehari-hari. Kala itu saya hanya bisa memimpikan bisa memasuki bangku kuliah profesi apoteker (setelah lulus sebagai Sarjana Farmasi). Sungguh merupakan impian bagi saya bisa duduk di bangku kuliah profesi, tak banyak yang bisa saya lakukan dengan keterbatasan ekonomi kala itu, hanya bisa berusaha dan berserah diri kepada Tuhan YME dan berharap saya masih diberika kesempatan oleh Tuhan untuk kuliah setinggi-tingginya.

dan enam bulan setelah kelulusan saya (S1 Farmasi), keajaiban itu datang. Saya pun bisa berkuliah kembali dengan keterbatasan yang ada, tekad pun saya bulatkan sebulat-bulatnya, dan bagaimanapun lelahnya kuliah profesi akan saya jalani, karena saya yakin do'a kedua orang tua melebih apapun di dunia ini. 

dan Alhamdulillah pada tanggal ini (20 September 2018) saya resmi menjadi seorang Apoteker dan telah di sumpah. Akhirnya saya bisa membuktikan kepada dunia bahwa kekurangan ekonomi itu tidak menjadi masalah bagi orang-orang yang senantiasa meminta kepada Tuhan nya. 

Dengan kerendahan hati saya persembahkan gelar ini kepada Ibu dan Bapak saya dan kepada semua orang yang telah mensupport saya selama kuliah profesi Apoteker. Tiada hentinya saya bersyukur atas berlalunya kuliah selama satu tahun terakhir dan gelar baru ini (.,Apt).