Dear,
Yogyakarta 11 November 2018, tulisan ini saya buat dan langsung saya share ke blog ini, tentu bukan tanpa alasan saya menulis tulisan yang saya beri judul “Jika Saya Pegi...”, tentu ini semua karena rasa kegundahan yang menyelimuti hati saya selama ini dan baru berani saya ungkapkan lewat tulisan sederhana ini.
Sudah 24 tahun seorang firman (Saya) hadir didunia ini, namun apakah dengan begitu kehadiran ini penting dan berharga bagi banyak orang? Apakah ada yang peduli ketika saya ada ataupun tidak ada disamping mereka? Akankah ada yang mencari saya ketika tiba-tiba saya menghilang tanpa jejak? Saya rasa tidak ada yang peduli kecuali Ibu saya.
Pernah waktu itu saya mengasingkan diri untuk melihat seberapa banyak orang yang akan mencari dan peduli dengan saya, namun apa yang saya dapatkan? Mereka yang saya sebut teman, sahabat tidak ada memperdulikan hal tersebut, mereka tetap sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Ada ataupun tidak adanya saya tidak masalah bagi mereka. Memang terlihat egois cara saya untuk mendapatkan perhatian dari mereka, yang lalu membuat saya menjadi sakit saat mereka saya harapkan peduli dengan saya, malah tak sama sekali peduli dan malah memalingkan pandangannya. Harusnya saya berhenti berharap kepedulian mereka kepada hidup saya, harusnya saya berhenti berbuat kekonyolan ini, harusnya saya sadar sejak awal hanya Tuhan lah tempat yang tepat untuk berharap sebuah perhatian, Yes GOD... tidak ada yang lain.